Impor Garam Hingga Beras BUMN Bertekat Kuat
Sabtu, 22 Desember setelah lama mengenyam pendidikan semester pertama
di ITB pertama kali liburan saya merancanakan untuk berkunjung ke rumah
kakek dari bapak saya di Kota Ambarawa. perjlanan yang semula di
prediksi mudah ternyata tak seperti harapan, berangkat jam 3 pagi dari
Jakarta ternyata di jalan masih saja dipadati kendaraan, bukan kendaran
biasa namun lebih dominan diisi dengan truk bermuatan barang.
Setelah tujuh jam berkendara saya melihat keindahan pulau jawa, sawah sawah, ladang jagung, pohon jati dan tanaman lainya. namun di perjlanan dari Cirebon menuju Slawi saya melihat perkebunan yang sangat luas, ada yang lain, ternyata perkebunan tebu yang sebagian besar telah dipanen, banyak petani yang sedang bekarja membersihkan tebu untuk di serahkan kepadapabrik gula Ajibarang, ya pabrik gula ditengah lahan pertanian tersebut hanya menerima tebu hasil panen dalamkeadaan mbs, yaitu manis, bersih, dan segar.
Rasanya banyak sekali kebun tebu yang bisa dilihat umurnya pun bervariasi, ada yang baru dipanen, ada yang sudah tinggi, bahkan ada yang baru dipanen. memang salah satu perusahaan gula berpelat merah ini sedang gencar gencarnya bersih bersih dan berbenah diri baik dari sistem manajemenya maupun kualitas produksinya.
BUMN sendiri sedang mengincar target untuk memproduksi gula agar bisa memenuhi kenutuhan gula di Indonesia. dari tempo pada tahun 2013 diprediksi negara kita akan impor gula untuk kebutuhan nasional sebanyak 300ribu ton tiap tahunnya. itulah yang menjadi target BUMN kedepanya, memproduksi gula sebanyak itu.
Begitu pula dengan beras, padahal kita sendiri yang notabenya negara agraris masih juga mengimpor beras dari Vietnam. Di bawah kementrian BUMN Dahlan Iskan berniat untuk menfokuskan diri pada sektor ternak dan pangan, indonesia memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. lumbung padi nasional di jawa barat, padang rumput yang luas di NTT, sejak beberapa bulan yang lalu BUMN khususnya yang di sektor pertanian diimbau untuk memelihara sapi. hal tersebut dalam meminimalkan upaya impor sapi dari Australia. Apakah anda tahu? sebagai negara perairan kita juga masih mengimpor garam, bisa dibilang sangat memalukan dan mengilukan pula, oleh karena itu di NTT sebagai tempat yang jarang terjadi hujan bisa juga dimanfaatkan sebagai pusat perindustrian garam. hal itu semua kini sedang diupayakan BUMN untuk menghilangkan rasa ketergantungan negara untuk sektor-sektor yang dirasa penting.
Oleh karena itu, seharusnya sebagai negara kepulauan yang memiliki alam yang bagus, kita bisameng-handle semua kebutuhan bahkan apabila perlu mengekspor nya. yang kita perlukan adalah kemampuan negara untuk mendukung serta mengayomi penduduknya. kita semua pasti bisa hanya yang diperlukan adalah tekat serta kemauan kita sebagai warganegara Indonesia tercinta.
Setelah tujuh jam berkendara saya melihat keindahan pulau jawa, sawah sawah, ladang jagung, pohon jati dan tanaman lainya. namun di perjlanan dari Cirebon menuju Slawi saya melihat perkebunan yang sangat luas, ada yang lain, ternyata perkebunan tebu yang sebagian besar telah dipanen, banyak petani yang sedang bekarja membersihkan tebu untuk di serahkan kepadapabrik gula Ajibarang, ya pabrik gula ditengah lahan pertanian tersebut hanya menerima tebu hasil panen dalamkeadaan mbs, yaitu manis, bersih, dan segar.
Rasanya banyak sekali kebun tebu yang bisa dilihat umurnya pun bervariasi, ada yang baru dipanen, ada yang sudah tinggi, bahkan ada yang baru dipanen. memang salah satu perusahaan gula berpelat merah ini sedang gencar gencarnya bersih bersih dan berbenah diri baik dari sistem manajemenya maupun kualitas produksinya.
BUMN sendiri sedang mengincar target untuk memproduksi gula agar bisa memenuhi kenutuhan gula di Indonesia. dari tempo pada tahun 2013 diprediksi negara kita akan impor gula untuk kebutuhan nasional sebanyak 300ribu ton tiap tahunnya. itulah yang menjadi target BUMN kedepanya, memproduksi gula sebanyak itu.
Begitu pula dengan beras, padahal kita sendiri yang notabenya negara agraris masih juga mengimpor beras dari Vietnam. Di bawah kementrian BUMN Dahlan Iskan berniat untuk menfokuskan diri pada sektor ternak dan pangan, indonesia memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. lumbung padi nasional di jawa barat, padang rumput yang luas di NTT, sejak beberapa bulan yang lalu BUMN khususnya yang di sektor pertanian diimbau untuk memelihara sapi. hal tersebut dalam meminimalkan upaya impor sapi dari Australia. Apakah anda tahu? sebagai negara perairan kita juga masih mengimpor garam, bisa dibilang sangat memalukan dan mengilukan pula, oleh karena itu di NTT sebagai tempat yang jarang terjadi hujan bisa juga dimanfaatkan sebagai pusat perindustrian garam. hal itu semua kini sedang diupayakan BUMN untuk menghilangkan rasa ketergantungan negara untuk sektor-sektor yang dirasa penting.
Oleh karena itu, seharusnya sebagai negara kepulauan yang memiliki alam yang bagus, kita bisameng-handle semua kebutuhan bahkan apabila perlu mengekspor nya. yang kita perlukan adalah kemampuan negara untuk mendukung serta mengayomi penduduknya. kita semua pasti bisa hanya yang diperlukan adalah tekat serta kemauan kita sebagai warganegara Indonesia tercinta.

Comments
Post a Comment