Denyut-denyut Islam yang semakin Menguat di Negara Matahari

http://cerdasmulia.com/
Tanpa terasa sudah hampir dua minggu liburan, banyak sekali momen-momen yang tidak terlupakan dilalui. Mulai dari menjenguk Eyang di Ambarawa di Jawa Tengah, dengan waktu tempuh yang melenceng jauh dari prediksi yaitu 18-20 jam, padahal normalnya dengan mobil biasa ditempuh dengan waktu hanya 8-10 jam, hal ini dikarnakan saat menuju kesana bertepatan dengan natal dan long weekend. Ternyata banyak juga orang-orang yang berpergian menuju ke kampung asalnya.


Beberapa hari yang lalu saya menunjungi rumah teman SD, yang ternyata berkelanjutan hingga jalan-jalan menuju ke Pandegelang menempuh 50 km lebih menggnakan motor, padahal niatnya hanaya menuju ke Cilegin dengan jaeak 20 km dari rumah. Belum lagi motor yg saya naiki dikendarai oleh teman saya yang sangat ahli yang menyebabkan jantung berdebar-debar seiring dengan adrenalin yang bergejolak. Mungkin masih banyak lagi kisah yang dilalui selama liburan dua minggu ini.

Kemarini siang, 30 Des 2012 ayah saya bertrmu dengan teman-teman seperjuanganya, Budimulya, yang merupakan pondok pesantren yang didirikan Amien Rais di Yogyakarta pondok pesantren ini unik karena pesertanya adalah para mahasiswa dari perguruan tinggi, bukan siswa madrasah yang mengenyam pendidikan di sana, usia Budimulya sendiri relatif belum begitu tua, Ayah saya sendiri masuk tahun '86 dan menjadi angkatan ke dua beliau sebagai mahasiswa Teknik Nuklir UGM yang sempat menjadi prodi yang sangat diminati dizamanya, namun apa boleh buat nuklir di Indonesia sekarang tidak terlalu berkembang. Di Budimulya ini ayah saya menyeibangkan ilmu Nuklirnya dengan ilmu Agama. Masih tergoong pesantren yang belum lana berdiri katena sekarang angkatan ke duabelas yang sedang mengenyam pendidikan di Budimulya,

Amirn Rais pendiri pesantren Budimulya http://stat.ks.kidsklik.com
Liburan akhir tahun kali ini ada alumni Budimulya yang berkerja di Jepang pulang ke Indonesia, namanya Haryadi, ia bekerja di Corning perusahaan berbasis dalam per-"kaca"-an yang sudah mendunia, sebut saja Gorilla Glass yang berada di gadget-gadget layar sentuh sekarang ini yang aneh, karena selain tahan banting juga tahan gores. Entah bagaimana membuatnya saking rahasianya perusahan tersebut ketika para karyawanya bekerja ia mengenakan cadar sehingga tidak bisa mengenal satu sama lain, barangkali untuk menghindari kerjasama dalam mengettahui rahasia pembuatan produk-produk kaca yang aneh itu.

Salah satu pabrik Corning, Jepang http://www.yamashitasekkei.co.jp

Haryadi pulang pada akhir tahun dengan tiket tiga kali lebih mahal dari biasanya mungkin karena sedang liburan, oleh karena itu alumni Budimulya termasuk Ayah saya menyambutnya, juga untuk membicarakan sesuatu di sebuah desa untuk membangun sebuah tempat pendidikan alkuran.

Hal yang paling menarik adalah ketika ia menceritakan dakwahnya di Jepang sana, ia telah berhasil mengIslamkan orang Jepang, memang dengan syahadat yang berlafaz bahasa Arab sangat sulit bagi orang yang tidak biasa, apalagi orang Jepang, namun setelah sekian waktu dan berhasil Haryadi merasa ada sesuatu yang lega tak hanya lega ada perasaan yang lain yaitu ia ingin sekali melakukannya kembali, ia sendiri tidak tahu mengapa bisa seperti itu, sepertinya ada perasaan yang datang dari Allah SWT, saking bersmeangatnya untuk melampiaskan perasaanya itu ia ber sahadat di depan orang orang Jepang meskipun mereka bingung, barangkalo apa yang Haryadi lakukan bisa membuatnya lega.

Begitu pula saat hendak melaksanakan solat berjamaah, ketika itu ia berada di Rest Area sebuah tol di Jepang yang kata beliau "elit", tak seperti di Indonesia dimana terdapat mushola di setiap Rest Area, di Jepang Haryadi melakasanakan nya di pinggir jalan, sampai-sampai ada yang memotretnya, memang benar-benar masih asing di negara matahari terbit tersebut, namun itulah yang memberikan kenikmatan tersendiri baginya, Haryadi sendiri membenarkan perkataan suatu guru di Budimulya bahwa ketika solat berjammaah dibelakangnya diikuti oleh berpuluhribu malaikat, sungguh saya pribadi sepertinya belum merasakannya.

Pernah suatu ketika ia berada di sebuah bus angkutan umum karena dalam perjalanan ia akan melaksanakan solat di kendaraan sebelumnya ia memberitahukan kepada sopir terlebih dahulu, seperti biasa ia bertayamum kemudian solat, tentu sambil duduk, sopir bus tersebut mengamati nya dengan keheranan setelah selesai ia bertanya yang dalam bahasa Indonesianya "ngapain tadi kamu menyembah yang ada di perempatan?", Haryadi segera menjelaskan namun pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan "memang tuhamu seprti apa?", " bentuknya apa?", " rambutnya segimana?", ternyata pandangan orang jepang terhadap tuhan secara umum adalah personifikasi, yaitu berbentuk dalam sebuah benda, dengan panjang lebar Haryadi menjelaskanya dalam perjalanan, hingga suatu ketika orang Jepang yang nonmuslim tersebut mengatakanya sendiri "kalau begitu, agamamu itu adalah agama yang benar-benar agama", Haryadi sendiri sampai terkaget-kaget, bayangkan orang Jepang yang berprofesi sebagai supir bus itu sendiri mengatakan hal itu.

Sangat banyak ladang dakwah di Jepang, ada juga teman beliau ia baru masik Islam, meskipun orangnya tidak banayk omong tekatnya sangat kuat, saking semangatnya dalam memeluk Islam setiap hari sejam sebelum subuh ia selalu mengantar orang-orang jamaah muslim lainya untuk solat subuh berjamaah, tak peduli musim panas ataupun semi, bahkan musim dingin pun ia lakoni secara konstan, alias istiqomah, setiap hari, sungguh luar biasa semangat nya. Hingga beberapa waktu belakangan ia diundang ke bebrapa negara oleh sesama muslim lainya ke Qatar karena semangatnya tersebut.

Japanese Muslim Association http://www.riseap.org
 Di sisi lain Amerika mempunyai pangkalan militer di Jepang, ternyata disana banyak juga tentara Amerika yang beragama Islam, terutama orang berkulit hitam, teman beliau yang juga seorang mempunyai teman muslim di dalam pangkalan militer tersebut hendak bertemu temanya ia menuju pangkalan tersebut. "assalamualaikum" teman beliau ucapkan kepada penjaga di gerbang militer niatya untuk mengecek muslim atau tidak, ternyata tidak menjawab apa-apa. "saya ingin bertemu dengan saudara-saudara saya" ucapnya, singkat cerita akhirnya tak disangka ia berhasil masuk ke pangkalan militer tersebut dan malahan ia melaksanakan solat berjamaah di antara tank-tank militer Amrika di Jepang. Sungguh keajaiban yang sangat istimewa karena bisa masuk ke pangkalan militer tersebut.

Hal itu mungkin baru beberapa yang di caritakan oleh Haryadi, menganai Islam di negara matahari terbit, dan karena keterbatasan waktu makan hanya itu beberapa cerita yang beliau ceritakan, saya yakin pasti ada cerita menarik lainya, setidaknya cerita yang beliau sampaikan telah memberikan gambaran bagaimana Islam di negara tersebut. Satu hal yang ia katakan bahwa dulu orang-orang ke Jepang untuk sekolah, Bisnis, dan lain-lain. Namun dibutuhkan seseorang yang ke Jepang untuk berdakwah. Umat Islam di sana sangat butuh orang yang mempunyai ilmu agama Islam, karena di sana sedang segar-segarnya ajaran Islam berkumandang, orang jepang sendiri sangat mengharapkan orang yang menguasai ilmu agama dari Indonesia untuk mengabdi kepada Islam dengan mengajarkanya di Jepang.

Memang di Jepang Islam masih terlihat asing, namun denyut-denyut agama ini bisa dirasakan dan terus menguat hingga akhirnya bisa menolong pemeluk-pemeluknya.

Comments

Popular Posts