Jalan, Penting yang Tidak Bisa Sebelah Mata

Hampir setiap hari  kita tak pernah lepas dari berbagai keperluan, entah itu makan, minum, jalan-jalan, di samping itu kita juga tidak pernah lepas dari infrastruktur-infrastruktur yang di sediakan pemerintah.
Jalan yang baru diperbaiki(productsdb.com)

Salahsatu yang fundamental dalam infrastruktur yang tidak pernah lepas dari kehidupan kita adalah jalan. Idealnya jalan yang bagus adalah yang mulus. Bukan hanya mulus, pengembangan jalan terutama di pelosok juga patut di perhatikan mengenai perluasan maupun pembuatan jalan baru.

Jalan juga merupakan
salah satu ajang yang bisa mendukung bergeraknya roda perekonomian. Ketika hendak menuju daerah penghubung seperti jalur utara, maupun jalur selatan kita jumpai di pinggir jalan selalu ada kehidupan ekonomi yang mantap.

Sebuah rumah misalnya, ketika waktu itu jalannya belum bagus, harganya tak semahal ketika jalan menuju ke tempat tersebut di perbaiki, Hargannya naik, hanya karena jalan!

Sebagai mahasiswa di Bandung saya selalu mengamati bagaimana pemerintah sebagai penyedia sarana umum seperti infrastruktur jalan. Bandung utara yang masih terasa peninggalan tatakota belanda memiliki jalan yang kompleks. Selain itu mungkin karena tidak memadai lagi, tidak sedikit jalan satu arahnya. Bagi yang belum berpengalaman jalan-jalan di Bandung itu, pusing. Tentu jalan-jalan dengan kendaraan.

Jalan yang ideal sebenarnya adalah jalan yang aman dan nyaman. Bukan hanya bagi pengendara, namun juga bagi penjalan kaki, khususnya di kota-kota. Minimal tidak berlubang. Mengapa? ya itu penting karena fungsi utama jalan sebagai sarana mobilisasi harus bisa buat jalan. Namanya juga jalan.

Sepela tapi penting, sangat dibutuhkan marka jalan sebagai pengaman dan memperjelas pengguna, karena tanpa marka jalan, seperti peta tanpa jalur, mengerikan ya? Di Bandung nampaknya hanya jalan-jalan besar yang dilewati orang 'besar' yang hanya dilengkapi marka jalan. Untuk jalan keci, jalan yang baru-baru diperbaiki tidak langsung dipasang marka jalan.

Siapa yang pernah ke Singapura? Negri ini bisa kita jadikan sebagai acuan dalam penggadaan masalah publik nya. Ketika berkunjung kesana, lampu merahnya banyak. Lho kalo banyak jadi lambat toh? Ia itu yang dilakukan juru tata kota negri seluas Jakarta itu agar pejalan kaki bisa merasa nyaman untuk mennyebrang. Pengguna mobil juga tidak terlalu merasa bangga dengan kendaraan, tetapi memilih anggkutan umum, khususnya yang tanpa hambatan karena lebih cepat, ditambah nyamanya menyebrang karena ada lampu merah.

Jalan di singapore (farm4.static.flickr.com)
Marka jalan di negri ini juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Lengkap tanpa misteri tilang karena tidak tahu ada pelanggaran apa yang dilakukan pengendara.
Jalan di Dago, Bandung(sepanjangjk.wordpress.com)

 Bandung sebagai kota wisata harusnnya lebih bisa dari negara tetangga kita itu. Buat banyak orang menrasa nyaman dengan infrastruktur yang ada, karena kalau bukan pemerintah, siapa lagi? kita juga tak bisa tinggal diam, bisa jadi oknum di kantor belum tahu bahwa ada jalan yang rusak, segara kabarkan.

Sebenarnya masalah infrastruktur merupakan hal yang sangat luas, butuh pendangan penuh dalam mengaplikasikanya agar baik dan benar. Namun masalah jalan dalam sudut pandag tertentu bisa menjadi utama apa bila mayoritas penduduk bergantung kepadanya. Tentu itu kita.(*)

Muhammad Ilham Nafan

Comments

Popular Posts