Jalan Menuju Enterpreneur


Road to Entrepeneur, itulah seminar yang saya ikuti sabtu kemarin, 26 Januari 2013. Dalam seminar ini beberapa enterpreneur yang sukses, buka-bukaan mengenai kisah dan suka-dukanya. Begitu juga ada Bong Chandra sebagai enterpreneur muda yang juga sekaligus merangkap sebagai motivator termuda se asia tenggara. Juga Mentri BUMN Republik Indonesia kita Dahlan Iskan yang menyediakan waktunya dalam seminar ini untuk berbagi.
Road to Enrepeneur, Bandung 26 Januari 2013

Setelah dibuka sengan sambutan dari Professor wakil dekan School of Bussines and Management, pembicara pertama adalah Cak Eko, ia adalah pengusaha di bidang makanan, berawal dari 'Bakso Malang Kota Cak Eko' yang merupakan usaha yang ia lakukan kesebelas kalinya setelah sepuluh lainya gagal. Mulai dari Laundry hingga Catering sudah ia lakoni tapi gagal, Cak Eko yang juga lulusan S2 di manajemen proyak dan S1 teknik sipil ini banting setir menjadi tukang, lebih tepatnya juragan, bakso. Dalam seminar ia membeberkan ilmunya.

Cak Eko (investasioline.net)
Apakah anda tahu bedanya enterpreneur dengan pedangang? Sewaktu masih kecil Cak Eko bersama keluarga sering makan di sebuah warung gado-gado yang memang terkenal enaknya. Namun setelah yang terjadi 20 tahun kemudian ia kembali ke tempat itu, apa yang terjadi? Ternyata tempat dan bangunanya masih sama, yang berbeda hanya catnya saja itulah salah satu ciri pedagang, seorang Enterpreneur itu selalu berusaha untuk mengambangkan bisnisnya, Bisa dari dua aliran ada yang dari bawah dulu, kemudian perlahan-lahan berkembang, ada yang meneruskan usaha seseorang, dari usaha orangtua, dua duanya bisa disebut enterpreneur. Mungkin masih banyk lagi aliran-aliran lainya.

Sepuluh kali Cak Eko mencoba untuk usaha dan gagal, suatu ketika ia terpikat dengan warung bakso di Bandara Soekarno Hatta(Soeta), di tempat yang elit ini kok bisa berdiri sebuah warung bakso?, setelah ia menanyakan ke petugas Angkasa Pura (perusahaan pengelola bandara Soeta) warung itu membayar sewa 300juta setahunya. lumayan besar untuk sebuah warung bakso. Kemudian ia memotret toko itu dan memajangnya di kamar sebagai bahan bakar motivasi. waktu demi waktu berjalan Cak Eko bereksperimen resep racikan bakso terbaik selama hampir setahun lebih. tentu setelah mengalami hujan hujatan cela ia menemukan sebuah racikan yang tepat dan ternyata... ENAK! Akhirnya ia membuat sebuah warung(kerenya disebut Rumah Makan)  Bakso Cak Eko.

Awalnya Cak Eko belum melmiliki niat untuk terjun ke Franchise. Namun karena banyak yang memiliki permintaan barulah ia memutuskan untuk menjadi Franchise, sekarang ia memiliki 160an outlet bakso di seluruh Indonesia juga Timor Leste(ditempat ini harga bakso @3 USD). tiap toko menyumbang 15-30 juta perbulanya sebagai royalti franchise waw dapat dihitung sendiri berapa ia dapatkan perbulan! Jiwa Enterpreneusip beliau sangat dahsyat setelah sttle di Bakso ia membuat usaha lagi seperti STEAKOLOGY (restoran steak), Kebab, hingga minuman kelapa. Ia memilih menu tradisional karena masyarakat tidak akan bosan dengan yang seprti itu.

Kemudian acara seminar tersebut dilanjut dengan narasumber CEO perusahaan turbin, ia lulusan ITB jurusan Oceanografi, dilatarbelakangi sebuah riset mengenai turbin pembangkit listrik tenaga arus laut  bekerja sama mahasiswa lainya teknik Mesin, Elektro, dan dia sendiri Oceanografi, ia berhasil merancang sebuah turbin berbentuk spiral yang dapat berputar apabila terkena arus laut. Setelah lulus ia berpikir bahwa karya hasil kerja kerasnya tidak boleh berujung di Perpustakaan, ia memutuskan bersama teman-temanya untuk melanjutkan proyek tersebut menjadi nyata, berhasil mendirikan PT T-FLIES INDONESIA untuk memproduksi tubin tersebut. Tentu dengan perjuangan yang besar.
Turbin tenaga arus laut (berita-kapal.blogspot.com)

Dapatkah anda membayangkan orangnya? Kekar, Seram? ternyata ia adalah seorang wanita chuby(ia menjadi chuby setelah menjadi makmur ->menjadi CEO ia naik 30kg!) namanya adalah Indah Paramita sebagai pendiri perusahaan tersebut. Sekarang 50% sahamnya dipegang BUMN dan ia sangat berterimaksih terhadap Dahlan Iskan sebagai mentri BUMN karena telah memegang saham mayoritas perusahaanya, tujuan turbin ini nantinya akan dibuat sebagai patok di laut perbatasan Malaysia dan juga Filipina sekaligus membangkitkan listriknya. ia juga menyampaikan bahwa "kita jangan sampai mau menjadi budak di negara sendiri kalau bukan kita siapa lagi". Hebat sekali ya salah satu anak bangsa yang berkarya untuk negara!

Indah Paramita (riantopurba.blogspot.com)
Disela-sela saat Mbak Indah Paramita menyampaikan seminar. Orang-orang terkejut dan teralih kepada sekelompok orang yang masuk ruangan dari pintu samping(pintu khusus tamu) ada yang mencolok dengan Sepatu Ketsnya dan juga kemeja putih dengan lengan di gulung. Dahlan Iskan datang! ini kali pertama saya bertemu langsung saya biasanya hanya melihat lihat di TV ataupun koran. Saking inginya saya menuliskan di daftar keinginan yang dipajag di kamar. "Ketemu Dahlan Iskan" begitulah saya menulisnya sekarang terkabul, bersukur sangat.

Ini dia salah satu dari beberapa daftar Keinginanku, terlihat yang telah Dicoret( dahlan Iskan)
Dahlan Iskan kelihatanya sederhana, namun apa yang keluar dari perkataanya selama seminar seaka-akan merupakan hasil pemikiran yang sudah terlatih bertahun-tahun di dunia Enterpreneur usianya juga beranjak 61. Setelah memegang mic ia langsung menyampaikan bahwa sebuah usaha itu kita butuh untuk menjalaninya tidak peduli kapan ada-tidak ada modal berisiko atau tidak, karena sebuah usaha itu bagaikan sebuah jalan dimalam hari yang gelap, setelah dijalani mungkin sinar betul, mungkin mata kucing kalau tidak dijalani tidak akan tahu, setelah tahu kalau kemudian matanya kucing belok lagi kemudian ada hantu, belok lagi. nah menemukan jalan itu setidaknya sekitar 27-28 tahun sehinggan nanti ketika kita telah berusia 30-35 sudah ada dalam tahap mengembangkan dan bukan mencari-cari lagi.

Apakah usaha(menjadi Enterpreneur) itu yang terbaik? Dahlan Iskan membagi ada dua aliran, yang pertama seseorang yang ketika kuliah belajar sungguh-sunguh hingga lulus kemudian cumlaude (nilainya bagus), kemudian menjadi pegawai. yang kedua adalah seseorang yang usaha-gagal-usaha -gagal kemudian bisa saja menemukan kesuksesan. Dua-duanya benar.

Ada seorang yang menanyakan sebelumnya mengenai sulitnya modal karena Bank tidak percaya. Dahlan Menyampaikan, Ya, jangan lah anda berpikir mengenai modal, bank punya agama sendiri,  belum tentu anda bisa dipinjamkan uang, kalau ada HP juallah saja, ganti dengan HP yang murah maksudnya, ada jam tangan ada semua. intinya masih banyak cara untuk mendapatkan modal. Masalah modal memang menjadi kendala dari dulu, Dahlan juga teringat terhadap seorang mentri zaman Soehato, Ia menyarankan untuk membuat jalur kereta rel ganda sepanjang pulo jawa karena jawa akan menjadi pulau kota, (sekarang benar terjadi kan?) namun ia mundur karena Mentri ekonomi tidak setuju, tidak ada modal. Hal itu juga sama seperti Habibie. Juga masih banyak lagi. "Mimpi seorang Teknolog adalah mimpi buruk seorang Ekonom" kata Dahlan. karena Teknlolog itu ingin sesuatu yang perfect, Memang perfect tetepi harganya sangat mahal. Disini lah peranan Entrepeneur untuk menjadikan kedua-duannya bisa bersinergi.

Dahlan juga menyerukan "Lawan BUMN!" karena tak seharusnya BUMN menjadi dominan, ia ingin agar swasta juga dapat bersaing keras. Dalam dunia Enterepreneur A lawan B belum tentu menang A atau B atau kalah keduanya, yang kalah bisa-bisa yang C. karena itu BUMN dan swasta harus bersaing kuat. karena bisa-bisa yang kalah adalah Perusahaaan Asing. (sorak tepuk tangan hadirin bergemuruh)

Intinya Dahlan Ingin semua orang segera melakukan apa yang ingin dilakukan, jangan takut untuk berusaha, Jalani terus sampai anda merasa itu salah.

Dahlan Iskan ketika mendengar sebuah pertanyaan dari peserta
Bong Chandra dalam seminar itu(setelah Dahlan Iskan) menyampaikn. Steve Jobs berkata "Orang-orang tidak akan tahu apa yang ia mau sampai kita tunjukan apa yang ia mau" mulailah berkreatifitas karena orang sukses itu harus bisa melihat apa yang orang lihat. contoh lah sebuah Panci, ketika anda akan menjual pasti akan terpikir demo masak, atau promosi antikarat dan lain-lain bla-bla-bla, namun pernahkan anda berpikir akan menjual panci dengan embel-embel "Beli Panci Berat badan turun 2kg!" ya ketika membeli anda akan mendapat resep diet.
Bong Chandra Entrepeneur sekalibus Motivator temuda se Asia tenggara (mjeducation.co)

Itulah sebagian buka-bukaan dunia entrepeneur yang rata-rata mereka mempeolehnya dengan cara yang bersusah-susah dahulu, Bong Chandra mengatakan bahwa segala sesuatu yang mudah itu tidak ada harganya, karena seorang enterprener itu pasti mengalami masa sulit, dan justru itulah masa yang bagus karena setelah kesulitan pasti ada kemudahan.

Dan inilah tugas kita Indonesia butuh 2% dari penduduknya untuk menjadi Entrepeneur, dan sekarang masih sekitar 0,8%, Malaysia sudah 2%, apalagi Amerika yang tambus 12% penduduk sebagai Entrepeneur, di Bandung sendiri kita butuh 100.000 orang entrpenrur, Mari tunggu apa lagi, ini momentum bagi kita dan juga negara untuk membangun bangsa yang baik dalam ekonomi, sosial dan Kemajuan Negri ini.

Muhammad Ilham Nafan





Mahasiswa ITB 2012

Comments

Popular Posts