Bagaimana Jerman Membangun Produknya
Jerman dikenal di mata dunia karena produk tekniknya dan temuanya yang berkualitas dan awet alias handal. Namun pernahkah kita memikirkan bagaimana bisa hal itu terjadi? Apa yang dilakukan oleh mereka sehingga bisa menjadi negara dengan istialah "negara ide ide" menurut mereka adalah "The Land of Ideas/Land der Ideen". Karena banyak sekali produk yang ditemukan di negara tersebut.
Aspirin, Röntgen, Baygon, Pflaster(Hansaplast) dan bahkan hingga sepatu Adidas menghiasi kehidupan kita saat ini. Dalam segi teknik, nama Jerman juga tidak bisa dianggap sebelah mata, sebut saja dari segi otomotif, Audi, BMW, Mercedes,SMART barang barang seperti Lift elevator Thyssen Koene, alat tulis Rötring dan lain-lainya. Sejak massa kebangkitan (renaissance) sekitar 1400an eropa mulai banyak berubah atau bahkan mengubah dirinya dengan penemuan dan riset baru dan kemudian dibuatlah produk massalnya agar bisa dipakai banyak orang. Perkembangan terus terjadi dimana waktu itu di eropa , industri-industri terus menerus memproduksi masal tambang batubara yang beroprasi di Essen pada 1851-1986 menjadi saksi bisu bagaimana dahsyatnya produksi pada waktu itu. Dimana barubara ini digunakan sebagai sumber energi.
| Zollverein Saksi Bisu Keadaan Reovolusi Industri Eropa 1800-1900 |
Pengambilan batubara dalam jumlah besar dan juga penggunaanya membuat lingkungan saat itu rusak. Tak ayal keadaan memburuk setelah banyak penduduk menderita sakit paru-paru. Dan sekarang kesadaran masyarakat akan lingkungan membuat keputusan pengoprasian tambang batubara di daerah Rhurgebiet dan sekitarnya di stop.
Tentu bukan hal yang mudah tentunya membuat barang dan membuat temuan baru untuk bisa dikenal dunia hingga saat ini, bahakan dengan melihat produk bertuliskan "Made in Germany" pun orang rella bayar dengan harga yang lebih mahal untuk produk yang sama dan dibuat di negara lain. Dengan dalih lebih bagus, awet dan handal.
Apakah produk itu muncul dengan instan, Seperti halnya mie yang kita bisa langsung konsumsi? Ternyata perkembangan produk tidak semudah itu, banyak hal panjang yang harus dilalui pengalaman bertahun-tahun diperlukan untuk membuat produk agar menjadi bagus. Berikut ini yang dilakukan oleh mereka:
1. Bangganya Mereka Memakai Produk Negri Sendiri
Mereka sangat suka sekali membeli produk yang berasal dari negri merka sendiri, ambil saja contoh di stasiun kereta, hampir semua produk berasal dari perusahaan mereka sendiri, mulai dari elevatornya, petunjuk keberangkatan, bahkan tong sampahnya berasal dari perusahaan jerman. Dari segi tong sampah yang berada di perumahan, pengering tangan, lampu dan bahkan ban speda dengan ban merek Scwalbe dapat ditemukan dimana-mana.
2. Semua Perusahaan Harus Rata Dapatnya
Di jerman saya melihat tong sampah di dekat rumah, dimana minimal terdpat tiga jenis tong sampah, Hitam(Organik), Kuning(Bungkus-bungkus), dan Biru(Kertas), dan ternyata masing masing dari tong sampah tersebut dipasok dari tiga perusahaan berbeda. Juga di sini dari segi barang produksi di sebuah gedung atau kereta, misalnya ditemukan sangat beragam merek yang kelihatanya antah berantah sperti tombol merke Kriket, Pengering AirWolf dan lainnya.
Gambar Tong sampah di Jerman, dari tiga perusahaan berbeda
Spertinya istilah yang sangat tepat adalah, seantah-berantah pun dia, selama dari Jerman
Mereka sangat suka sekali membeli produk yang berasal dari negri merka sendiri, ambil saja contoh di stasiun kereta, hampir semua produk berasal dari perusahaan mereka sendiri, mulai dari elevatornya, petunjuk keberangkatan, bahkan tong sampahnya berasal dari perusahaan jerman. Dari segi tong sampah yang berada di perumahan, pengering tangan, lampu dan bahkan ban speda dengan ban merek Scwalbe dapat ditemukan dimana-mana.
2. Semua Perusahaan Harus Rata Dapatnya
Di jerman saya melihat tong sampah di dekat rumah, dimana minimal terdpat tiga jenis tong sampah, Hitam(Organik), Kuning(Bungkus-bungkus), dan Biru(Kertas), dan ternyata masing masing dari tong sampah tersebut dipasok dari tiga perusahaan berbeda. Juga di sini dari segi barang produksi di sebuah gedung atau kereta, misalnya ditemukan sangat beragam merek yang kelihatanya antah berantah sperti tombol merke Kriket, Pengering AirWolf dan lainnya.
Gambar Tong sampah di Jerman, dari tiga perusahaan berbeda
Spertinya istilah yang sangat tepat adalah, seantah-berantah pun dia, selama dari Jerman
itu lebih baik dibanding dari negara lain.
2. Dukungan Masyarakat terhadap Penggunaan Produk Baru
Pernah suatu ketika, di tempat kursus bahasa, ada bahan diskusi mengenai produk baru, atmosfir yang saya rasakan dari mereka ketika mendengar produk baru adalah positif dan tidak mencemoohnya, Itu saja baru sebuah ide. Contoh konkrit misalnya ada produk mesin kopi otomatis, yang harganya tidak bisa dibilang murah, mereka sangat senang membelinya, ada juga pintu pembuka otomatis, meskipun dirasa sebuah pintu dapat dibuka degan tangan sendiri, penggunaan pintu tersebut di satu sisi terlihat membuang-buang uang, tapi dengan dibelinya barang tersebut membuat perkembangan teknologi terus terjaga.
Saya teringat istilah bisnis, sebuah perusahaan itu darahnya adalah cashflow atau aliran uang, tanpa itu semua perusahaan akan mati selayaknya makhluk hidup tanpa darah. Dengan dipakai dan diaplikasikanya teknologi ke kehidupan sehari-hari, perushahan lokal terdorong untuk terus berekspresi.
Pernah suatu ketika, di tempat kursus bahasa, ada bahan diskusi mengenai produk baru, atmosfir yang saya rasakan dari mereka ketika mendengar produk baru adalah positif dan tidak mencemoohnya, Itu saja baru sebuah ide. Contoh konkrit misalnya ada produk mesin kopi otomatis, yang harganya tidak bisa dibilang murah, mereka sangat senang membelinya, ada juga pintu pembuka otomatis, meskipun dirasa sebuah pintu dapat dibuka degan tangan sendiri, penggunaan pintu tersebut di satu sisi terlihat membuang-buang uang, tapi dengan dibelinya barang tersebut membuat perkembangan teknologi terus terjaga.
Saya teringat istilah bisnis, sebuah perusahaan itu darahnya adalah cashflow atau aliran uang, tanpa itu semua perusahaan akan mati selayaknya makhluk hidup tanpa darah. Dengan dipakai dan diaplikasikanya teknologi ke kehidupan sehari-hari, perushahan lokal terdorong untuk terus berekspresi.
3. Keberanian Mengkritik
Tak suka sesuatu atau ada kekurangan? Jika kamu pemilik perusahaan di jerman siap-siap mendapat teguran pahit, spahit kopi espresso, guru bahasa jerman istri bercerita, paling tidak ia dapat membuat satu surat kritikan atas layanan atau produk yang dia terima. Sikap perusahaan yang di kritik juga sangat berterimakasih karena dengan didapatkanya krikik itu artinya perusahaan mendapatkan jasa konsultan gratis, sehingga kadang sang pengeritik bisa dapat mecendise gratis atas kritikan yang diterima. Dari kritikan tersebut nantinya penyedia jasa tentu bisa sangat mudah untuk memperbaiki kekurangan yang ada.
4. Dukungan Pengambil Kebijakan
Pengambil kebijakan berada di lokasi polistis, setiap negara tentu seperti IKEA dengan dari Swedia, Freeport Apple Google dari Amerika, Jepang dengan Toyotanya. Pemerintah dari negara terkait sangat bertanggung jawab atas kelancaran bisnis perusahaan tersebut. Kenapa demikian? bukankah hanya mengungntungkan yang untung hanya pemilik perusahaanya saja? Tentu tidak, mari kita bayangkan hal ini, ketika perusahaan berhasil memasarkan produknya di kancah global, banyak orang membeli produk nya. Imbasnya uang yang didapat dari tiap negri tempat barang tersebut dipasarkan oleh perusahaan meningkat, sudah barang tentntu uang yang di dapat sebagian di tukar dengan mata uang negara asal tersebut. Sehingga devisa bertambah, kurs membaik, dan kekayaan negara meningkat.
Disitu tujuan utama kenapa negara negara maju sangat mendukung perusahaan perusahaan asal dari negara mereka sendiri. Karena merekahlah salah satu faktor penggerak ekomi nya.
Disitu tujuan utama kenapa negara negara maju sangat mendukung perusahaan perusahaan asal dari negara mereka sendiri. Karena merekahlah salah satu faktor penggerak ekomi nya.
Dampak dari poin-poin itu semua tentu berimbas positiv bagi usaha dalam negri, istilahnya jika punya usha jangan cemas akan kalah tender untuk suatu proyek dan tidak kebagian sama sekali. Meskipun belum tentu bisa bersaing di pasar luar negara, merek-merek antah berantah itu diberikan kesempatan untuk hidup dan mengembangkan produknya terus menerus.Hinngga mungkin pada saat waktunya produk tersebut bagus, perluang expansi untuk dipasarkan ke dunia luar akan terbuka lebar.
Dari situ kita bisa belajar, bangga mennggunakan produk sendiri bisa menjadi contoh untuk membuat negara semakin makmur, dengan banyaknya perusahaan di dalam banyak yang bisa diuntungkan masyarakat yang bekerja di sana, kemakmuran di tempat mereka tinggal dan lainya.
Dari situ kita bisa belajar, bangga mennggunakan produk sendiri bisa menjadi contoh untuk membuat negara semakin makmur, dengan banyaknya perusahaan di dalam banyak yang bisa diuntungkan masyarakat yang bekerja di sana, kemakmuran di tempat mereka tinggal dan lainya.




Comments
Post a Comment